Langsung ke konten utama

Sejarah Nabi Muhammad SAW

Sejarah Nabi Muhamad
Kehidupan Bangsa Arab sebelum Kelahiran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

1. Kehidupan Agama
Pada awalnya, mayoritas Bangsa Arab mengikuti Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, yaitu ajaran tauhid untuk beribadah hanya kepada Allah Ta’ala.

Setelah berlalunya waktu yang panjang, mereka melalaikan hal tersebut, walaupun ada sisa-sisa peninggalan ajaran tauhid Nabi Ibrahin ‘alaihissalam.

Hingga suatu saat di Mekah tersebutlah seorang yang bernama Amr bin Luhay dari suku Khuza’ah yang sangat dihormati dan dimuliakan kaumnya karena kedermawanan dan prilakunya yang baik. Suatu ketika, ia pergi ke Syam dan di sana melihat masyarakatnya menyembah berhala sebagai bentuk ibadah. Ia menyimpulkan bahwa itu adalah perbuatan baik. Sekembalinya dari Syam, Amr pun membawa berhala yang bernama Hubal dan meletakkannya di ka’bah. Lalu dia mengajak kaumnya untuk melakukan apa yang dilakukan penduduk Syam.

Karena pengaruh kedudukannya, tak lama penduduk Mekah pun menjadi penyembahan berhala dan menjadi agama baru bagi mereka. Ajaran tersebut dengan cepat menyebar ke wilayah Hijaz (Mekah dan sekitarnya) hingga menyebar luas meliputi Jazirah Arabi. Bahkan, di sekitar Ka’bah ada ratusan berhala yang disembah. Dari sanalah mulai lagi bermunculan berbagai bentuk kesyirikan, bid’ah, dan khurafat di masyarakat Arab.

2. Kehidupan Sosial
Struktur kehidupan sosial masyarakat Arab berkelas dan bersuku-suku. Adanya pemandangan yang sangat kontras antara kaum bangsawan dengan segala kemewahan dan kehormatannya dengan rakyat jelata dengan segala kekurangan dan kehinaan yang tak terperi.

Kehidupan antar suku pun penuh dengan persaingan yang sering mengakibatkan pertikaian dengan bumbu fanatisme kesukuan yang kental. Setiap anggota suku pasti membela orang yang satu suku dengannnya, tak peduli perbuatannya benar atau salah, sehingga terkenal ucapan di antara mereka,

أنصر أخاك ظالما أومظلوما

“Bantulah saudaramu, baik dia berbuat zalim atau dizalimi.”

Perlakuan terhadap wanita juga tak kalah zalimnya. Laki-laki dapat melakukan poligami tanpa batas, bahkan dapat menikahi dua bersaudara sekaligus. Demikian pula mereka dapat dapat menceraikannya sesuka. Sementara itu perzinahan merupakan masalah biasa. Bahkan ada suami yang memerintahkan istrinya tidur dengan laki-laki lain semata-mata ingin mendapatkan keturunan mulia dari lakilaki tersebut. Kelahiran anak perempuan menjadi aib yang berat mereka tanggung, bahkan dikenal di sebagian mereka istilah wa’dul banat (mengubur anak wanita hidup-hidup).

Perjudian dan minuman keras juga merupakan hal yang sangat lumrah dilakukan di tengah masyarakat, bahkan menjadi sumber prestise tersendiri.

Kesimpulannya, kondisi sosial mereka sangatlah parah, sehingga kehidupan berlangsung tanpa aturan layaknya binatanag.

3. Kondisi Ekonomi
Masyarakat Arab adalah masyarakat pedagang. Sebagian kecil penduduk pinggiran negeri, hidup secara bertani dan memelihara hewan ternak. Mereka belum mengenal dunia perindustrian. Hasil-hasil produksi biasanya mereka dapatkan dari Yaman atau Syam (Syam pada masa sekarang meliputi Palestina, Lebanon, Yordan, dan Suria).

Kemiskinan cukup mewarnai kehidupan masyarakat, meskipun ada sejumlah pedagang besar dan bangsawan.

4. Akhlak terpuji
Betapapun demikian, bangsa Arab masih memiliki beberapa akhlak yang sangat terpuji, walau kadang ditampilkan dengan cara yang salah. Diantaranya adalah kedermawanan, memenuhi janji, menjaga kemuliaan jiwa dan pantang dihina, pemberani, lemah lembut suka menolong dan sederhana.

Postingan populer dari blog ini

Lafazh Dzikir 7

 اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ مِلْءَ مَا خَلَقَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ عَدَدَ مَا فِى السَّمٰاوٰاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ عَدَدَ مَا اَحْصَى كِتَابُهُ * وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ مِلْءَ مَا اَحْصَى كِتَابُهُ * وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ عَدَدَ كُلِّ شَيْءٍ * وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ مِلْءَ كُلِّ شَيْءٍ * سُبْحَانَ اللّٰهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ * وَسُبْحَانَ اللّٰهِ مِلْءَ مَا خَلَقَ * وَسُبْحَانَ اللّٰهِ عَدَدَ مَا فِى السَّمٰاوٰاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ * وَسُبْحَانَ اللّٰهِ عَدَدَ مَا اَحْصَى كِتَابُهُ * وَسُبْحَانَ اللّٰهِ مِلْءَ مَا اَحْصَى كِتَابُهُ * وَسُبْحَانَ اللّٰهِ عَدَدَ كُلِّ شَيْءٍ * وَسُبْحَانَ اللّٰهِ مِلْءَ كُلِّ شَيْءٍ * Alḥamdulillāhi 'adada mā kholaqo walḥamdulillāhi mil-a mā kholaqo walḥamdulillāhi 'adada mā fis-samāwāti wamā fil ardli walḥamdulillāhi 'adada mā aḥshō kitābuh, walḥamdulillāhi mil-a mā aḥshō kitābuh, walḥamdulillāhi 'adada kulli syai-in, walḥamdulillāhi mil-a kulli syai-in, Subḥānallāhi 'adada mā kholaq, wa subḥ...

Bacaan Setelah Salam Shalat Witir

 سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ * سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ * سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ * صُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلَاۤئِكَةِ وَالرُّوْحِ * Subḥānal malikil quddūs, Subḥānal malikil quddūs, Subḥānal malikil quddūs, Shubbūḥun Quddūsur robbunā warobbul malā-ikati war-rūḥ. Maha suci Allah, Raja Yang Maha suci (3x), Tuhan kami dan Tuhan para Malaikat dan Ruh.

Nino Nurmadi, S.Kom

ninonurmadi .com, Allah SWT , Muhammad ﷺ , Nino Nurmadi , S.Kom. Islami , Iman , Ikhsan, Haji, Umroh, Doa, Shalat, Puasa, Zakat . Ummu Sulaim Ummu Sulaim, nama aslinya Rumaisha binti Milhan telah memeluk Islam, ketika Abu Thalhah, salah seorang yang terpandang dari penduduk Madinah yang masih musyrik melamarnya. Ia adalah seorang janda dari pernikahannya di masa jahiliah dengan Malik bin Nadhar. Sedangkan anaknya, Anas bin Malik RA adalah salah satu sahabat Nabi yang banyak sekali meriwayatkan hadits beliau. Atas lamaran Abu Thalhah itu, ia berkata,  "Wahai Abu Thalhah, Demi Allah tidak ada wanita yang akan menolak lamaran orang yang sepertimu. Tetapi aku seorang wanita muslimah dan engkau seorang yang kafir, karenanya aku tidak dibenarkan menikah denganmu. Jika engkau mau, masuklah kamu ke dalam agama Islam, dan itulah mahar yang kuminta, dan tidak akan meminta mahar yang lainnya lagi!" Karena memang terlanjur suka, Abu Thalhah menyetujui permintaan Ummu Sulaim untuk ...